Senin, 30 Mei 2011

PENGENALAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BURIK KUSAM DAN HAMA KUTU SISIK PADA JERUK (INTRODUCTION AND CONTROLLING DISEASE OF FRUIT FRECKLE AND SCALE INSECT PEST ON CITRUS) PENGENALAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BURIK KUSAM DAN HAMA KUTU SISIK PADA JERUK (INTRODUCTION AND CONTROLLING DISEASE OF FRUIT FRECKLE AND SCALE INSECT PEST ON CITRUS)

Penampilan kulit buah jeruk yang kurang menarik dapat menurunkan kualitas buah saat dipasarkan, penyebabnya adalah penyakit burik kuasm pada kulit buah . Gejala burik kusam didefinisikan sebagai buah yang kulitnya berubah warna sebagian atau semua menjadi coklat, timbul bintil atau tidak, menjadi lebih kasar daribuah normal dan menghambat pertumbuhan buah, biasanya gejala burik menjadi permanen sampai buah tua. Penyakit burik kusam disebabkan oeh patogen penyakit dan hama yaitu Kudis (Spaceloma fawcetti jenkins), Embun Jelaga (Capnodium citri), Embun tepung (Oidium tingitanium Carter) Kanker Jeruk (Xanthomonas axonopodis pv. citri), Tungau karang (Phylocoptruta oleivera Ashmed), Tungau Merah (Panonychus citri McGregor), dan Thrips (Scirtortrips citri). Dapat dikendalikan dengan memahami masing - masing ekobiologinya. Kutu sisik (Scale insect) yang banyak menyerang tanaman jeruk baru disadari tingkat kerugiannya yang cukup besar sehingga masuk sebagai hama utama tanaman jeruk.Spesies yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Lepidosaphes becki, Aonidiella aurantii (Maskell), Icerya purchasi Maskell, yang dapat dikendalikan dengan predator : Coccinellid Orcus chalybeus dan Rhizobius lophanthae, parasitoid Aphyties lepidosaphes,Aphytis milenus dan Coccobius fulvus serta entomopatogen Ashersonia sp,dan Fusarium coccophilum. Simbiosis jamur merah ( Ashersonia sp) sebagai entomopatogen terhadap kutu sisik (Scale insert) meluruskan kesalahan pendapat bahwa jamur merah seolah-olah adalah penyakit yang terjadi di Kabupaten Karo Sumatera Utara, tetapi sebenarnya jamur merah adalah sahabat petani dalam mengandalikan kutu sisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar